fbpx

Shock Wave Therapy Untuk Disfungsi Ereksi & Fisioterapi

shock wave therapy

Terapi gelombang kejut (shock wave therapy) adalah tindakan terapi non-invasif berteknologi tinggi yang menggunakan gelombang kejut bertekanan tinggi untuk menembus jaringan pada daerah tertentu. Terapi shock wave biasa digunakan untuk meredakan rasa sakit/nyeri dengan memperlancar peredaran darah menggunakan gelombang suara (akustik) yang menyalurkan energi tinggi pada area yang dibutuhkan.

Terapi gelombang kejut / shock wave therapy dapat digunakan pada berbagai kondisi seperti disfungsi ereksi, fisioterapi hingga estetika. Cara penggunaannya sendiri berbeda-beda, menyesuaikan dengan kasus pada pasien. Berikut merupakan cara penggunaan pada masing-masing kasus:

Shock Wave Therapy Untuk Disfungsi Ereksi

Disfungsi ereksi adalah masalah seksual pada pria yang menyebabkan tidak mampu untuk mempertahankan ereksi pada hubungan seksual. Kondisi gangguan ereksi biasa memiliki tanda-tanda seperti ereksi yang cepat, tidak bisa ereksi hingga hasrat seksual yang rendah.

Disfungsi ereksi biasa terjadi pada pria diatas usia 40. Beberapa hal yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi antara lain:

  • Kurang olahraga
  • Kelainan hormonal
  • Efek samping obat seperti antidepresan
  • Gangguan sistem syaraf
  • Merokok dan mengkonsumsi alkohol

Prosedur Extracorporeal Shock Wave for Sexual Therapy
Selain konseling dan konsumsi obat, disfungsi ereksi juga dapat dibantu dengan extracorporeal shock wave for sexual therapy (ESST) sebagai alternatif tanpa operasi. Metode ESST memecahkan plak penyumbat pada pembuluh darah penis menggunakan gelombang kejut berintensitas rendah, sehingga dapat merangsang sirkulasi darah yang lebih lancar.

Langkah-langkah yang akan dilakukan pada saat extracorporeal shock wave for sexual therapy antara lain:

  • Pasien diminta untuk berbaring terlentang
  • Penis pasien dioleskan gel untuk mempermudah tindakan perawatan
  • Penis diberikan gelombang kejut menggunakan handpiece dari alat shock wave therapy
  • Menerapkan terapi pada bagian penis secara perlahan

Pasca Extracorporeal Shock Wave for Sexual Therapy
Pasca prosedur ESST, tidak ada pantangan khusus untuk pasien dan diperbolehkan beraktifitas seperti biasa. Pasien tidak akan merasakan efek samping yang berlebihan, hanya efek samping ringan seperti kesemutan atau memar pada penis.

Yang perlu dijaga oleh pasien adalah gaya hidup yang dapat menyebabkan kambuhnya disfungsi ereksi seperti merokok, mengkonsumsi alcohol atau kurang olahraga.

Shock Wave Therapy Untuk Fisioterapi

Shock wave therapy dapat digunakan juga sebagai alat bantu dalam fisioterapi dengan cara meredakan rasa nyeri pada daerah yang cidera. Shock wave therapy biasa digunakan untuk mengobati berbagai cidera seperti musculoskeletal, epikondilitis lateral, tendinitis dan masih banyak lagi.

Penggunaan shock wave therapy dapat membantu penyembuhan cidera karena shock wave akan bekerja sebagai :

  • Pereda rasa nyeri dengan mengurangi ketegangan otot
  • Mempercepat penyembuhan dengan cara meningkatkan produksi kolagen
  • Memulihkan kemampuan gerak dari bagian yang cidera

Prosedur Shock Wave Therapy untuk Fisioterapi
Prosedur shock wave therapy pada fisioterapi dilakukan untuk membantu penyembuhan cidera yang terjadi tanpa operasi. Tahapan pada prosedur terapi ini antara lain:

  • Pasien diminta untuk berbaring menyesuaikan dengan bagian yang memerlukan terapi
  • Area yang akan diterapi dioleskan gel khusus untuk menghantarkan gelombang
  • Terapi diberikan pada bagian yang cidera secara perlahan dan menyesuaikan kondisi cidera

Pasca Shock Wave Therapy untuk Fisioterapi
Seperti yang sudah dijelaskan, shock wave therapy tidak memiliki efek samping berat. Efek samping pasca terapi yang akan terjadi pasien hanya efek samping ringan seperti:

  • Rasa tidak nyaman pada bagian yang diterapi
  • Lebam atau nyeri setelah terapi
  • Kemungkinan kerusakan jaringan ikat

Share:

On Key

Related Posts

Scroll to Top